Blognya Wiwid Ardiansyah

Floating Vertical Bar With Share Buttons widget by Wiwid Ardiansyah

Elektronika Dasar

IC REGULATOR
Voltage regulator IC adalah IC yang digunkan untuk mengatur tegangan. IC 7805 adalah regulator +5V yang membatasi output tegangan +5V dan menarik 5V diatur power supply. Muncul dengan ketentuan untuk menambahkan heatsink. Nilai maksimum untuk input ke regulator tegangan 35V. Hal ini dapat memberikan aliran tegangan stabil konstan 5V untuk input tegangan yang lebih tinggi sampai batas ambang 35V. Jika tegangan dekat 7.5V maka tidak menghasilkan pans dan karenannya tidak perlu untuk heatsink. Jika input tegangan lebih, maka kelebihan listrik dibebaskan sebagai panas dari 7805. Ini mengatur output stabil 5V jika tegangan input adalah marah dari 7.2V ke 35V. Oleh karena itu untuk menghindari kehilangan daya mencoba mempertahankan input ke 7.2V. dalam beberapa fluktuasi tegangan sirkuit fatal (untuk misalnya microcontroller), untuk situasi semacam itu untuk memastikan tegangan konstan IC 7805 voltage regulator digunakan. Untuk informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dari 7805 voltage regulator digunakan. Untuk informasi lebih lanjut tentang spesifikasi dari 7805 voltage regulator


DIODA
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahkan pokok untuk pembuatan dioda adalah germanium (Ge) dan silikon atau silsilium (Si).



RESISTOR
Adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Resistor berguna untuk membagi arus (rangkaian parallel) dan membagi tagangan (rangkaian seri) yang kita inginkan. Resistor termasuk komponen pasif dan satuannya adalah Ohm.


Hambatan terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Hambatan Tetap

Hambatan yang memiliki nilai yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya, misalnya : 1/16W,           1/8W, 1/4W, 1/2W dan sebagainya, artinya bahwa resistor hanya dapat dioprasikan dengan daya           maksimal sesuai dengan kemampuan dayannya. Untuk mengetahui besar hambatannya dapat dilihat dari kode gelang bewarna pada resistor tersebut.

1. Bila memiliki 4 gelang warna, maka cara menghitungnya adalah :
  • Gelang ke-1 dan 2 merupakan angka nilai dari resistor.
  • Gelang ke-3 merupakan nilai pangkat untuk 10, pengali nilai resistor.
  • Gelang ke-4 merupakan toleransi dari besar nilai resistor

2. Bila memiliki 5 gelang warna, maka cara menghitungnya adalah :
  •  Gelang ke-1,2 dan 3 merupakan angka nilai dari resistor
  •  Gelang ke-4 merupakan nilai pangkat untuk 10, pengali nilai resistor.
  •   Gelang ke-5 merupakan toleransi dari besar nilai resistor. 


2.   Hambatan Tidak Tetap
Hambatan tidak tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya atau resistansinnya dapat diubah-ubah.

CONNECTOR DC
DC Connector adalah konektor yang diperuntukan kabel yang menghantarkan arus listrik DC. Dc Connector pada umumnya berbentuk sillinder dan memiliki polaritas positif dan negatif. Untuk membedakan polaritas positif dan negatif , polaritas negatif tembaga berada di sisi luar dan untuk polaritas positif tembaga berada di dalam DC Connector itu sendiri


LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube


   Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan.
    Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumbertegangan dan katoda dihubungkan ke ground.
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet
LED banyak digunakan dalam rangkaian elektronik yang memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan tersendiri yaitu :
  •     LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih       hemaT energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.
  •     LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam.
  •     LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
  •     Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas).
  •     Ukurannya yang mini dan praktis.
  •     Tersedia dalam berbagai warna.
  •     Harga murah.

Selain Keunggulannya led juga mempunyai beberapa kelemahan yang tidak begitu banyak sehingga masih dapat digunakan untuk kebutuhan yang kita butuhkan, yaitu :
  • Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED. 
  • Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.
  • Intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya tergolong kecil.

Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan:
Infra merah : 1,6 V
Merah : 1,8 V – 2,1 V
Oranye : 2,2 V
Kuning : 2,4 V
Hijau : 2,6 V
Biru : 3,0 V – 3,5 V
Putih : 3,0 – 3,6 V
Ultraviolet : 3,5 V

BUZZER
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm) namun buzzer sendiri juga memiliki banyak fungsi lain sesuai dengan kebutuhan kita seperti pada alat yang penulis lakukan komponen buzzer sendiri ini akan digunakan sebagai indikator untuk tingkatan-tingkatan nilai dari output yang akan muncul nanti sehingga memudahkan pengguna 




@



0 komentar:

Elektronika Dasar